Minggu, 23 Juni 2013

tienta emas




Ibu ...
Saat Q menangis mulai membuka mata n terbngun dari tidur Q                                 
Yang  pertama Q kulihat adalah diri mu ibu
Yang  Pertama kali membasuh air mata Q
Menemani Q hingga Q tenang dan terdiam

    Setiap Q merasa takut
    Kau selalu ada disisiQ
    Menyanyikan lagu untuk Q agar Q terlelap           Dalam buaian mu

Saat Q mulai merangkak dan tertatih
Kau adalah orang pertama yang sangat takut aku jatuh
Yang  akan menangis jika Q terluka
Semakin lama umur Q bertambah

Dan  kini Q telah dewasa
Aku sudah bisa berlari tanpa pegangan tangan mu
Q melangkah kemana pun yang Q mau
Tanpa Q hiraukan larangan mu

Kau antarkan Q ke sekolah
Dengan harapan besar agar  Q bisa jadi anak cerdas
Yang dapat  membanggakan mu
Kau mulai mengajari Q bernyanyi,mengaji,belajar


Dan tak pernah lupa selalu menasehati Q
Apabila keinginan Q tak kau penuhi
Amarah Q pun tak mau damai
Q lontarkan kata2 yang tak pantas bagi mu

Semua yang kau katakan bantahan bagi Q pegertian mu ku campakkan di lautan lepas
Q tutup terlinga Q sekuat mungkin  agar tak lagi ku dengar ocehanmu
Namun kau tak kunjung lelah memaafkan Q

Ibu...
Q telah lupa dengan diri Q?
 dari mana Q?
Pantaskah Qmenjadi anak mu?
Durhakakah Q ibu?
Dan masih pantaskah Q dapatkan kasih sayang mu?

Maafkan aku ibu,,
Izinkan Q kembali mengemis kasih sayang mu
Yang tak pernah Q dapatkan selain dari mu
 Ibu... Q mohon jangan kau tutup pintu maaf mu untuk Q
Apalagi sampai membenci Q

Ibu...
Maafkan aku....



by: pena emas Q













0 komentar:

Minggu, 23 Juni 2013

tienta emas





Ibu ...
Saat Q menangis mulai membuka mata n terbngun dari tidur Q                                 
Yang  pertama Q kulihat adalah diri mu ibu
Yang  Pertama kali membasuh air mata Q
Menemani Q hingga Q tenang dan terdiam

    Setiap Q merasa takut
    Kau selalu ada disisiQ
    Menyanyikan lagu untuk Q agar Q terlelap           Dalam buaian mu

Saat Q mulai merangkak dan tertatih
Kau adalah orang pertama yang sangat takut aku jatuh
Yang  akan menangis jika Q terluka
Semakin lama umur Q bertambah

Dan  kini Q telah dewasa
Aku sudah bisa berlari tanpa pegangan tangan mu
Q melangkah kemana pun yang Q mau
Tanpa Q hiraukan larangan mu

Kau antarkan Q ke sekolah
Dengan harapan besar agar  Q bisa jadi anak cerdas
Yang dapat  membanggakan mu
Kau mulai mengajari Q bernyanyi,mengaji,belajar


Dan tak pernah lupa selalu menasehati Q
Apabila keinginan Q tak kau penuhi
Amarah Q pun tak mau damai
Q lontarkan kata2 yang tak pantas bagi mu

Semua yang kau katakan bantahan bagi Q pegertian mu ku campakkan di lautan lepas
Q tutup terlinga Q sekuat mungkin  agar tak lagi ku dengar ocehanmu
Namun kau tak kunjung lelah memaafkan Q

Ibu...
Q telah lupa dengan diri Q?
 dari mana Q?
Pantaskah Qmenjadi anak mu?
Durhakakah Q ibu?
Dan masih pantaskah Q dapatkan kasih sayang mu?

Maafkan aku ibu,,
Izinkan Q kembali mengemis kasih sayang mu
Yang tak pernah Q dapatkan selain dari mu
 Ibu... Q mohon jangan kau tutup pintu maaf mu untuk Q
Apalagi sampai membenci Q

Ibu...
Maafkan aku....



by: pena emas Q













0 komentar: